top of page

Lawan Korupsi, Junjung Tinggi Hak Asasi

  • admin
  • Dec 28, 2018
  • 1 min read

Sumber: https://www.google.com/search?q=hak+asasi+manusia&safe=strict&source=lnms&tbm=isch&sa=X&sqi=2&ved=0ahUKEwjGxPiTy8HfAhUHs4sKHc-QCckQ_AUIDigB#

Minggu lalu dalam artikel Gambaran Ngeri dari Korupsi saya telah berbagi mengenai dampak negatif korupsi menurut saya. Korupsi telah memberikan kerugian yang sangat besar bagi negara. Dikutip dari Tempo, Peneliti Divisi Investigasi Indonesia Corruption Watch (ICW), Wana Alamsyah mengatakan bahwa terdapat 576 kasus korupsi sepanjang tahun 2017. Angka ini mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2016 dengan total 482 kasus.

Berkaca dari banyaknya kasus korupsi tersebut, kali ini saya akan bercerita mengenai salah satu dampak negatif dari korupsi, yaitu korupsi yang mendistorsi HAM.

Korupsi sangat bertolak belakang dengan HAM. HAM menunda orang lain untuk memperoleh hidup yang sejahtera lahir batin. Hal ini bisa terjadi karena inti dari korupsi itu sendiri adalah mengambil sesuatu yang bukan haknya, seperti menerima suap.

Selain itu, korupsi juga merenggut hak seseorang untuk mengembangkan dan memajukan diri. Seseorang yang benar-benar belajar dan berproses akan terhambat dengan seseorang yang sukses melalui jalan korupsi. Tentu saja hal ini sangat disayangkan karena sumber daya manusia menjadi kurang berkualitas.

Korupsi membuat hidup orang lain semakin berat, terutama rakyat. Rakyat menjadi kehilangan hak untuk mempertahankan hidup dan lepas dari kemiskinan karena materi yang seharusnya diberikan kepada mereka justru dikorupsi. Yang lebih parah lagi, korupsi membuat orang tertunda mendapatkan pelayanan kesehatan. Padahal jika seseorang yang membutuhkan perawatan intensif terlambat sedikit saja, nyawa yang menjadi taruhannya.

Menurut saya, pemerintah masih perlu memberi garansi kepada masyarakat terkait HAM yang direnggut melalui korupsi. Pemerintah seharusnya memberikan keleluasaan kepada masyarakat untuk berkumpul dan berpendapat, beragama dan beribadah, berserikat, berkomunikasi dan memperoleh informasi, serta bebas dari perlakuan diskriminasi, kekerasan, dan penyiksaan.

Untuk itu, mari bersama-sama menanamkan sikap tegas untuk melawan korupsi demi anak cucu di masa mendatang. Indonesia akan semakin maju tanpa korupsi!

Komentarji


bottom of page